Logo klub sepak bola lebih dari sekedar desain—logo mewakili sejarah, budaya, dan identitas klub, membentuk hubungan mendalam dengan penggemar. Seiring berjalannya waktu, beberapa lambang ikonik telah melampaui batas, menjadi inspirasi—atau dalam beberapa kasus, contoh langsung—untuk tim yang tidak terkait di seluruh dunia.
Menariknya, bahkan ada yang berukuran lebih kecil Liga Utama Klub-klub, bukan hanya klub-klub besar dunia, mendapati logo mereka “dipinjam” oleh tim-tim dari negara yang jauh.
Juara bertahan Liga Premier telah mengeluarkan peringatan kepada Santiago City FC, tim dari divisi empat Chili, pada Januari 2022 karena masalah hak cipta.
Kami akan membiarkan Anda menilai sendiri yang ini.
Bournemouth, meski tidak dianggap sebagai salah satu tim elit Liga Premier, telah meninggalkan jejaknya di dunia desain sepak bola. Lambang mereka menjadi dasar AFC Uttara Bangladesh, yang logonya sangat mirip dengan logo Cherries.
Meskipun ada sedikit variasi warna, kemiripannya tidak dapat disangkal, menunjukkan bahwa identitas merek Bournemouth telah memberikan dampak global yang tidak terduga.
Klub Premier League lain yang logonya ditiru adalah Crystal Palace. Lencana modern mereka, yang menampilkan elang ikonik di atas gerbang Selhurst Park, memiliki kembaran yang hampir identik di Jerman.
Tim amatir SpG Rasen/Antholz tampaknya mendapat banyak inspirasi dari lambang Palace, yang menunjukkan daya tarik global dari branding Liga Premier.
Gudang senjata dan Gunners Harare
Seperti yang kita ketahui bersama, Arsenal adalah klub ternama dengan pengikut global yang sangat besar, terutama di benua Afrika. Maka tak heran jika ada klub Zimbabwe yang tidak hanya menamai dirinya dengan meniru julukan warga London, tapi juga sukses besar untuk logo mereka di tahun 2005.
Everton dan Klub Olahraga El Hilal
Everton, kan? Anda tahu, bangga, klub lama, tidak pernah terdegradasi dari Prem? Logonya terlihat seperti ini?
Mereka tampaknya memiliki pengagum berat di Sudan, karena logo mereka telah “diadaptasi” oleh El Hilal Sports Club.
Desainnya tampaknya cukup membantu mereka, karena mereka telah bermain di kompetisi kontinental baru-baru ini pada tahun 2020, yang lebih dari yang bisa dikatakan untuk tim Merseyside.
Kasus ini mungkin lebih tidak jelas dibandingkan kasus Bournemouth. Logo tim Birmingham adalah salah satu logo yang paling dikenal, terutama dengan partisipasi mereka di Liga Champions musim ini setelah lebih dari empat dekade.
Lalu ada tim dari Antigua dan Barbuda yang bahkan tidak repot-repot mengganti nama hanya sekedar petunjuk inspirasi mereka (seperti yang dilakukan Gunners Harare), namun benar-benar tampil maksimal.
Nama mereka tentu saja adalah Aston Villa dan logo mereka terlihat seperti ini:
Logo Ikonik di Seluruh Eropa: Lebih Banyak Kasus “Peminjaman Logo”
Meskipun klub-klub Liga Premier telah melihat logo mereka direplikasi, mereka tidak sendirian. Di seluruh Eropa, beberapa lambang ikonik lainnya juga mengalami nasib serupa.
Real Madrid dan Real Potosi
Di Spanyol, logo mahkota dan selempang ikonik Real Madrid, yang diperkenalkan pada tahun 1941, telah menginspirasi Real Potosi Bolivia. Didirikan pada tahun 1988, lambang Potosi mencerminkan lencana Los Blancos, yang menegaskan pengaruh luas Madrid terhadap sepak bola global.
Masalah Ganda Barcelona
Lambang Barcelona adalah favorit lain untuk ditiru. Barcelona SC di Ekuador, yang didirikan oleh orang Spanyol dari Barcelona, memiliki lencana yang hampir sama dengan Blaugrana, meskipun kedua klub tersebut tidak memiliki hubungan formal. Situasi serupa terjadi di Maroko, di mana lencana tim divisi tiga Fath Riadi de Nador sangat mirip dengan raksasa Catalan, meskipun dengan sedikit modifikasi.
Bayer Leverkusen dan Vihar Slavyanovo
Di Jerman, lambang Bayer Leverkusen telah meninggalkan jejaknya di Bulgaria. Klub divisi tiga Vihar Slavyanovo menampilkan logo yang sangat mirip dengan logo Leverkusen, hanya berbeda pada detail warna kecil.
Pengaruh Global Logo Sepak Bola
Dari Premier League hingga La Liga, Bundesliga, dan Serie A, lambang sepak bola ikonik telah menginspirasi kekaguman dan peniruan di seluruh dunia. Meskipun kasus-kasus ini menyoroti daya tarik universal dari identitas visual sepak bola, kasus-kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kekayaan intelektual dan orisinalitas.
Bagi klub-klub seperti Bournemouth dan Crystal Palace, logo mereka ditiru oleh tim-tim jauh mungkin dianggap sebagai bukti jangkauan global mereka, meski dengan cara yang tidak konvensional.
Dengan jumlah penonton internasional Liga Premier (dan liga-liga top lainnya) yang terus bertambah, kita mungkin berharap lebih banyak tim di seluruh dunia akan meminjam merek unik mereka di masa depan.
don’t translate player names and team names