Manajer Manchester City Pep Guardiola secara resmi menyetujui perpanjangan kontrak satu tahun, memperkuat masa tinggalnya di klub selama satu dekade.
Meski Manchester City belum mengeluarkan pernyataan, berbagai sumber, termasuk The Athletic, mengonfirmasi bahwa Guardiola telah memutuskan untuk memperbarui kontraknya. Keputusan ini memperpanjang masa jabatannya menjadi 10 tahun sejak penunjukan pertama pada tahun 2016, di mana ia telah mengamankan 18 trofi utama, termasuk enam gelar Liga Inggris.
Sebelumnya, kontrak Guardiola dijadwalkan habis pada akhir musim ini. Meskipun laporan menunjukkan kesepakatan baru ini mungkin mencakup opsi untuk tahun kedua, rincian ini masih belum dapat dikonfirmasi.
Warisan Kesuksesan
Di bawah kepemimpinan Guardiola, Manchester City menjadi kekuatan dominan dalam sepakbola. Pelatih asal Spanyol itu membimbing City menjadi tim putra Inggris kedua yang mencapai Treble bersejarah—memenangkan Liga Premier, Piala FA, dan Liga Champions dalam satu musim. Selain itu, timnya mencapai prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu empat gelar juara liga Inggris berturut-turut dan mencetak rekor dengan 100 poin dalam satu musim Liga Premier.
Namun, Guardiola menghadapi tantangan musim ini. City saat ini duduk di urutan kedua di Liga Premier, tertinggal lima poin dari pemimpin klasemen Liverpool. Tim ini juga mengalami empat kekalahan berturut-turut di semua kompetisi—yang pertama dalam karier manajerial Guardiola yang termasyhur. Menyusul kekalahan 2-1 baru-baru ini dari Brighton, dia berkomentar, “Mungkin setelah tujuh tahun memenangkan enam gelar Premier League, mungkin satu tahun lagi tim lain pantas mendapatkannya.”
Pembaruan dan Refleksi Guardiola
Ini menandai perpanjangan kontrak keempat Guardiola sejak bergabung dengan City, dengan perpanjangan sebelumnya ditandatangani pada Mei 2018, November 2020, dan November 2022. Meski meraih kesuksesan, Guardiola secara terbuka menyatakan keraguan tentang masa depannya. Berbicara pada bulan Mei, setelah City meraih gelar liga keempat berturut-turut, dia mengakui “lebih dekat untuk pergi daripada bertahan.” Dia mengulangi sentimen ini pada bulan Oktober setelah direktur sepak bola Txiki Begiristain—salah satu sekutu terdekat Guardiola—mengumumkan kepergiannya dari klub.
Guardiola selalu menekankan komitmennya terhadap kepentingan terbaik klub. “Saya ingin benar-benar yakin bahwa bertahan adalah keputusan terbaik bagi klub,” katanya, menyoroti pertimbangannya yang matang sebelum menandatangani perpanjangan kontrak apa pun.
Ketidakpastian seputar masa depan Guardiola disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi performa City musim ini. Ditambah lagi dengan kasus disipliner yang belum terselesaikan yang diajukan oleh Liga Premier, yang melibatkan 115 dakwaan terhadap klub. Meskipun Guardiola secara konsisten membela posisi City, potensi sanksi dapat berdampak signifikan terhadap perkembangan klub.
Prestasi Bersejarah Guardiola di Manchester City
Sejak bergabung dengan Manchester City pada tahun 2016Guardiola telah membangun warisan yang luar biasa:
– Musim 2017-18: City meraih 100 poin di Premier League untuk pertama kalinya, ditambah dengan kemenangan Piala Carabao.
– Musim 2018-19: Tim ini memenangkan Treble domestik yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk Liga Premier, Piala FA, dan Piala Carabao.
– Musim 2020-21 hingga 2023-24: City mengklaim empat gelar Liga Premier berturut-turut—yang pertama dalam sejarah sepak bola Inggris—dan mengamankan gelar Liga Champions pertama mereka pada tahun 2023.
– Kemenangan Treble: City asuhan Guardiola menjadi tim putra Inggris kedua, setelah Manchester United, yang memenangkan Liga Champions, Liga Premier, dan Piala FA dalam satu musim. Kemenangan mereka atas Inter Milan di Istanbul mengakhiri penantian pribadi Guardiola selama 12 tahun untuk meraih gelar Liga Champions lainnya.
Kesuksesan Guardiola bersama City mengukuhkan posisinya sebagai salah satu manajer sepakbola terhebat sepanjang masa. Prestasinya melampaui Manchester, dengan karier penuh trofi di Barcelona dan Bayern Munich sebelum pindah ke Liga Premier.
Keputusan untuk Tetap
Laporan menunjukkan bahwa City pertama kali memberi Guardiola kontrak baru dua bulan lalu. Namun keputusannya itu baru ia sampaikan pada Minggu, 17 November, setelah mempertimbangkan matang-matang. Spekulasi potensi kepindahannya menangani timnas Inggris menambah intrik, namun Guardiola akhirnya memilih bertahan bersama Manchester City.
Menurut orang dalam, Guardiola mengaku kepada lingkaran dekatnya, menyatakan bahwa dia masih merasa bersemangat dan termotivasi. Terlepas dari sifat Liga Premier yang menuntut secara fisik dan mental, dia yakin musim depan tidak akan terlalu menantang karena tim dapat mengatasi masalah cedera yang mereka alami saat ini.
Tantangan ke Depan bagi Kota
Manchester City menghadapi keputusan penting terkait kontrak pemain. Kontrak Kevin De Bruyne akan berakhir musim panas ini, sementara Bernardo Silva, John Stones, Kyle Walker, dan Ederson terikat dengan klub hingga tahun 2026. Perpanjangan kontrak Guardiola menawarkan stabilitas, tetapi keputusan-keputusan yang akan datang ini akan menentukan masa depan tim.
Selain itu, 115 dakwaan dan penyelidikan Liga Premier yang sedang berlangsung terhadap urusan keuangan City menambah unsur ketidakpastian. Guardiola tetap yakin bahwa klubnya tidak bersalah, dan mendesak para kritikus untuk menahan penilaian sampai keputusan akhir dibuat.
Masa Depan Cerah bagi Guardiola dan City
Keputusan Pep Guardiola bertahan bersama Manchester City menjadi dorongan signifikan bagi klub dan pendukungnya. Taktiknya yang inovatif, upayanya yang tiada henti untuk mencapai keunggulan, dan rekam jejaknya yang luar biasa menjanjikan kesuksesan yang lebih besar di tahun-tahun mendatang.
Sebagai Liga UtamaSebagai manajer terlama saat ini setelah kepergian Jürgen Klopp dari Liverpool, kehadiran Guardiola memastikan liga tetap menjadi salah satu yang paling kompetitif dan mendebarkan di dunia. Penggemar sepak bola dapat menantikan momen-momen bersejarah lainnya seiring Guardiola terus mendobrak batasan dalam olahraga ini.
Kesimpulannya, komitmen baru Guardiola terhadap Manchester City mewakili kemenangan tidak hanya bagi klub tetapi juga sepak bola secara keseluruhan. Keahlian dan dorongannya yang tak tertandingi akan meninggalkan warisan abadi di Liga Premier.
don’t translate player names and team names