Apakah Arsenal Sekarang Menjadi Rival Terpenting Manchester City?
Dalam beberapa tahun terakhir, Manchester City telah muncul sebagai salah satu kekuatan paling dominan dalam sepak bola Inggris, yang secara teratur bersaing untuk meraih gelar domestik dan Eropa. Dua klub, Liverpool dan Arsenal, semakin dipandang sebagai pesaing utama mereka, tetapi tim mana yang menjadi saingan terbesar Manchester City sekarang?
Untuk memahami dinamika ini sepenuhnya, penting untuk mengevaluasi signifikansi historis, sifat pertemuan terkini mereka, dan perspektif pemain dan pelatih selama beberapa tahun terakhir.
Konteks Sejarah: City vs Liverpool
Persaingan antara Manchester City dan Liverpool telah berkembang menjadi salah satu yang paling sengit dalam sepak bola Inggris, terutama sejak 2017. Persaingan antara City dan Liverpool ditandai oleh persaingan ketat untuk memperebutkan gelar juara dan pertarungan langsung untuk memperebutkan supremasi. Persaingan ini benar-benar meningkat di bawah asuhan Pep Guardiola dan Jürgen Klopp, dua dari pemikir sepak bola terbaik pada masanya.
Liverpool secara konsisten menjadi tim yang menantang dominasi City selama dekade terakhir. Musim 2018/19 dan 2021/22 khususnya menonjol. Pada musim 2018/19, kedua tim hanya terpaut satu poin di puncak klasemen Liga Primer, dengan City finis dengan 98 poin dan Liverpool dengan 97 poin. Perebutan gelar pada musim itu berujung pada salah satu selisih paling ketat dalam sejarah liga, yang menunjukkan betapa berimbangnya kedua tim ini.
Selain itu, kedua tim telah menikmati kesuksesan besar di Eropa. Liverpool baru-baru ini memenangkan Liga Champions pada tahun 2019, sementara City meraih gelar Eropa pertama mereka pada tahun 2023, yang mengukuhkan status mereka sebagai salah satu klub elit Eropa. Pertarungan di kompetisi domestik dan Eropa ini telah memicu persaingan yang tidak hanya terjadi di sepak bola domestik, tetapi juga dalam memperebutkan gelar klub terbaik di Eropa.
Yang membedakan Liverpool dari Arsenal, seperti yang ditunjukkan oleh gelandang City Bernardo Silva setelah hasil imbang panas 2-2 dengan Arsenal bulan lalu, adalah rekor Liverpool dalam memenangkan trofi utama.
“Liverpool telah memenangi Liga Premier. Arsenal belum. Liverpool telah memenangi Liga Champions. Arsenal belum,” kata Silva, sambil menunjukkan perbedaan yang nyata antara duel City dengan klub-klub ini. Implikasinya jelas: Liverpool secara konsisten telah menjadi rival yang tangguh di semua lini.
Kebangkitan Arsenal sebagai Penantang
Sementara persaingan Liverpool dengan City sudah mengakar kuat dalam sejarah terkini, tantangan Arsenal terhadap City telah berkembang dalam dua musim terakhir. Di bawah manajer Mikel Arteta, mantan asisten Guardiola, Arsenal telah berubah menjadi penantang gelar yang serius. Musim 2022/23 menyaksikan Arsenal menekan City hampir sepanjang musim sebelum akhirnya goyah dan akhirnya menyerahkan gelar kepada City.
Persaingan antara City dan Arsenal dipicu oleh kombinasi pertarungan taktis dan sejarah bersama antara manajer klub. Pemindahan Gabriel Jesus dan Oleksandr Zinchenko dari City ke Arsenal pada tahun 2022 menambah panasnya persaingan, dengan kedua pemain memainkan peran penting dalam kebangkitan Arsenal. Meningkatnya daya saing Arsenal telah membuat beberapa pihak memandang mereka sebagai rival domestik terdekat City saat ini.
Namun, persaingan yang mulai muncul ini ditandai oleh ketegangan yang berbeda. Pemain City seperti Manuel Akanji menuduh Arsenal menggunakan taktik “ilmu hitam” untuk mengganggu ritme permainan City selama pertandingan, merujuk pada pendekatan Arsenal saat bermain imbang 2-2 bulan lalu.
“Anda bisa menyebutnya cerdik atau kotor,” kata Akanji, mengacu pada taktik fisik dan defensif Arsenal, yang sering dianggap sebagai sepak bola negatif yang bertujuan untuk menggagalkan permainan City yang mengalir bebas. Ini sangat kontras dengan sepak bola menyerang dan terbuka yang menjadi ciri khas pertandingan City melawan Liverpool.
Kisah Dua Saingan
Pada akhirnya, baik Arsenal maupun Liverpool merupakan tantangan besar bagi City, tetapi sifat persaingan ini berbeda.
Liverpool, dengan sejarah panjang dan keberhasilan terkini, dipandang sebagai rival yang lebih berprestasi. Perebutan gelar antara City dan Liverpool merupakan salah satu yang paling sengit dalam sejarah Liga Primer, dan pertemuan langsung mereka sering kali menjadi tontonan sepak bola menyerang.
Dinamika ini terbentuk karena kedua klub terus bersaing untuk meraih hadiah terbesar, baik di tingkat domestik maupun di Eropa. Persaingan ini dibangun atas dasar rasa saling menghormati antara Klopp dan Guardiola, serta kualitas tim mereka, yang sering kali menghasilkan pertandingan yang menentukan dalam perebutan gelar juara.
Arsenal, di sisi lain, adalah rival baru bagi City. Kebangkitan mereka di bawah Arteta, dikombinasikan dengan strategi transfer agresif mereka, telah menjadikan mereka pesaing tangguh dalam beberapa musim terakhir. Akan tetapi, seperti yang ditunjukkan Bernardo Silva, minimnya trofi Arsenal dibandingkan dengan Liverpool melemahkan klaim mereka sebagai rival terbesar City. Pertemuan terakhir antara City dan Arsenal telah dinodai oleh tuduhan sepak bola negatif, dengan para pemain City mengungkapkan rasa frustrasi atas taktik Arsenal.
Putusan: Liverpool Masih Saingan Terbesar
Saat ini, kami merasa bahwa Liverpool tetap menjadi rival terbesar Manchester City. Sejarah, intensitas, dan kualitas pertemuan mereka, terutama dalam perebutan gelar, menjadikan Liverpool sebagai lawan yang lebih signifikan. Perburuan gelar yang ketat, pertarungan di Eropa, dan gaya sepak bola menyerang yang menjadi ciri khas pertandingan mereka memberi keunggulan pada rivalitas ini.
Arsenal, meski semakin kompetitif, tidak memiliki sejarah kesuksesan seperti yang dimiliki Liverpool. Meski persaingan mereka dengan City semakin intens dan penting, terutama dengan Arsenal yang kini secara teratur bersaing untuk memperebutkan gelar Liga Primer, mereka belum mencapai puncak yang telah dicapai City dan Liverpool dalam beberapa tahun terakhir.
Seperti yang diutarakan Manuel Akanji dan Bernardo Silva, Arsenal mungkin membuat City frustrasi dengan taktik mereka, tetapi Liverpool secara konsisten mendorong City hingga batas maksimal dalam pertarungan langsung dan terbuka untuk meraih supremasi. Kombinasi kesuksesan trofi dan sepak bola yang terus-menerus mendebarkan membuat Liverpool tetap unggul atas Arsenal sebagai rival terbesar City, untuk saat ini.