Laga Boxing Day sudah dekat, menandai salah satu momen paling menarik dalam kalender sepakbola. Saat Anda terus menikmati perayaan meriah Anda, berikut lima poin pembicaraan Liga Premier yang perlu direnungkan sambil menunggu festival sepak bola datang dalam dua hari ke depan.
Anda juga dapat menemukan beberapa opini penulis EPLNews kami di video ini.
Spesial Boxing Day: Hadiah Santa untuk Kota | Juara pelarian Liverpool?
Adakah yang Bisa Menghentikan Liverpool?
Liverpool memasuki musim perayaan dengan bertengger di puncak klasemen Liga Inggris, posisi yang benar-benar mereka dapatkan. Di bawah manajer baru Arne Slot, yang mengambil alih jabatan Jurgen Klopp, The Reds telah menjadi tim yang paling menonjol musim ini. Slot pantas mendapatkan pujian yang signifikan karena mempertahankan standar tinggi Liverpool sambil memperkenalkan gayanya sendiri.
Dengan hanya satu kekalahan di liga musim ini, Liverpool unggul empat poin di puncak klasemen, meski memainkan satu pertandingan lebih sedikit dari rival terdekat mereka. Meskipun sejarah menunjukkan bahwa tidak ada keunggulan yang tidak dapat diatasi—bahkan saat Natal—tidak ada penantang Liverpool yang tampil selengkap atau sekonsisten mesin Slot yang sudah diminyaki dengan baik.
Separuh dari pemimpin Liga Premier di Hari Natal (16 dari 32) telah memenangkan gelar. Namun, Liverpool hanya berhasil melakukannya sekali dalam enam upaya sebelumnya. Terlepas dari statistik ini, mereka tampak sebagai favorit kuat untuk mengangkat trofi pada bulan Mei mendatang.
Mampukah Arsenal Mengatasi Kehilangan Bukayo Saka?
Saat Arsenal tampaknya menemukan ritme mereka, kemunduran besar telah mengganggu musim mereka. Cedera hamstring Bukayo Saka berkelanjutan melawan Crystal Palacetelah mengesampingkan dia untuk jangka waktu yang signifikan. Pemandangan Saka yang tertatih-tatih di luar lapangan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh fanbase Arsenal, dan manajer Mikel Arteta telah mengonfirmasi ketakutan banyak orang: The Gunners tidak akan diperkuat pemain paling kreatif mereka di masa mendatang.
Saka berperan penting musim ini dengan menyumbang lima gol dan sepuluh assist. Produktivitasnya hampir mustahil untuk ditiru, terutama karena Martin Ødegaard juga melewatkan sebagian besar kampanyenya. Arsenal kini harus menemukan cara untuk mengkompensasi hilangnya salah satu pemain terpenting mereka.
Dengan kesenjangan yang cukup besar yang memisahkan mereka dari pemimpin klasemen Liverpool, Arsenal perlu beradaptasi dengan cepat untuk mempertahankan tantangan gelar mereka.
Bournemouth: Menuai Manfaat Kaum Muda
Bournemouth muncul sebagai paket kejutan musim ini, duduk di tempat Eropa di bawah bimbingan Andoni Iraola. Kesuksesan mereka didukung oleh strategi rekrutmen yang cerdas, yang berfokus pada pengembangan talenta muda. The Cherries diam-diam telah membentuk skuad yang penuh dengan potensi dan janji.
Para pemain kuncinya termasuk Milos Kerkez, bek kiri berusia 21 tahun yang penampilan tak kenal lelahnya telah menarik perhatian klub-klub papan atas, dan duo bek tengah Illya Zabarnyi (22) dan Dean Huijsen (19), yang telah menunjukkan ketenangan yang luar biasa. usia mereka. Gelandang Alex Scott (21) juga menjadi salah satu pemain terbaik, sementara Antoine Semenyo, 24, diperkirakan akan menarik tawaran yang menguntungkan dalam waktu dekat.
Di dalam dan di luar lapangan, kepercayaan Bournemouth terhadap bakat-bakat baru membuahkan hasil, menyiapkan mereka untuk meraih kesuksesan berkelanjutan.
Apakah Tim Promosi Akan Bertahan?
Musim lalu adalah musim yang suram bagi tim promosi, karena Sheffield United, Burnley, dan Luton semuanya langsung terdegradasi. Secara kolektif, mereka mencatatkan total poin gabungan terendah dalam sejarah Liga Premier, berakhir dengan masing-masing 16, 24, dan 26 poin. Bahkan pengurangan poin untuk Everton dan Nottingham Forest gagal mengubah nasib mereka, menyoroti kesenjangan yang semakin lebar antara Liga Premier dan Championship.
Tim promosi musim ini bisa menghadapi nasib serupa. Pada Hari Natal, Southampton dan Ipswich menempati dua dari tiga posisi terbawah, dengan Leicester berada tepat di atas zona degradasi. Kemenangan telak Wolves atas Leicester akhir pekan lalu memperlihatkan tantangan yang dihadapi tim asuhan Ruud van Nistelrooy, sementara Southampton sudah terpaut delapan poin dari zona aman. Ipswich, sementara itu, belum mendapatkan kemenangan kandang musim ini.
Meningkatnya kesenjangan antara Premier League dan Championship menimbulkan pertanyaan: apakah liga akan menjadi kompetisi yang tertutup?
Perjalanan Meriah yang Mendefinisikan Newcastle
Newcastle telah menemukan performa terbaiknya setelah awal musim yang tidak konsisten. Pasukan Eddie Howe telah memenangkan tiga pertandingan liga berturut-turut, mencetak 11 gol dalam prosesnya. Mereka juga mengamankan tempat di semifinal Piala Carabao, menambah faktor perasaan senang di Tyneside.
Saat ini tertinggal lima poin dari zona Liga Champions, Newcastle menghadapi serangkaian pertandingan penting yang dapat menentukan musim mereka. Yang pertama adalah a Bentrokan Boxing Day dengan rival empat besar Aston Villa di St James’ Park. Ini diikuti dengan perjalanan tandang yang menantang ke Manchester United, Tottenham, dan Arsenal (di Piala Carabao).
Dengan Alexander Isak yang tampil sensasional dan Sandro Tonali yang unggul di lini tengah, kepercayaan diri Newcastle tinggi. Selain itu, kembalinya Sven Botman ke skuad U-21 merupakan sebuah dorongan yang disambut baik, karena bek asal Belanda ini dapat memainkan peran penting di paruh kedua musim ini.
Periode perayaan ini menjanjikan banyak drama dan intrik di Liga Premier. Dari penantang gelar hingga pejuang degradasi, setiap tim memiliki sesuatu untuk diperjuangkan. Nantikan saat aksinya berlangsung.
don’t translate player names and team names