Final EURO 2024: Apa Kesalahan Inggris?

Keputusan Akhir EURO Southgate

 

Untuk kedua Final Kejuaraan Eropa berturut-turut, Inggris sangat dirugikan. The Three Lions gagal melawan Spanyol di Berlin pada Minggu malam, gagal memenuhi tuntutan mereka sebagai favorit pra-turnamen melawan tim yang telah menjadi tim terbaik musim panas. Berikut tiga masalah utama yang menyebabkan kejatuhan Inggris di final.

Perubahan Formasi: Salah Langkah Taktis?

Kembalinya Luke Shaw tidak diragukan lagi merupakan keputusan yang tepat – bek kiri Manchester United ini benar-benar tampil mengesankan melawan Lamine Yamal. Namun, keputusan Gareth Southgate untuk beralih dari formasi 3-4-2-1 yang sempat membawa kesuksesan di babak sistem gugur sebelumnya merupakan sebuah keputusan yang berani.

 

 

Kembali ke formasi 4-2-3-1 menimbulkan pertanyaan tentang cara terbaik untuk menyatukan para pemain bintang Inggris. Harry Kane, Phil Foden, dan Jude Bellingham semuanya gagal menampilkan performa terbaiknya di final, membuat para penggemar mendambakan sisi positif yang ditunjukkan di perempat final dan semifinal.

Pola Pikir Defensif: Memainkannya dengan Aman

Inggris mengalahkan Belanda di semifinal, tampil mengesankan hingga banyak penggemar percaya diri menuju final melawan Spanyol. Namun, sejak peluit pertama dibunyikan, The Three Lions terlihat jelas akan bertahan dan bertahan ketimbang menyerang.

 

Mereka berjuang sepanjang babak pertama tetapi segera tertinggal setelah babak kedua dimulai kembali. Seperti yang sering terjadi pada musim panas ini, Inggris baru bangkit ketika mereka tertinggal. Gol penyeimbang Cole Palmer memang pantas didapatkan, namun tidak cukup. Apa jadinya jika Inggris mengambil pendekatan yang lebih agresif sejak awal?

Membaca:  Mengapa Rodri Harus Memenangkan Ballon D'Or

Memulai Harry Kane: Peluang yang Terlewatkan?

Harry Kane tidak akan pernah diturunkan untuk pertandingan ini, meski tidak memenuhi ekspektasi musim panas ini. Kane menghabiskan 60 menit pertama pertandingan dengan gagal mengajukan pertanyaan apa pun kepada Robin Le Normand atau Aymeric Laporte di lini belakang Spanyol. Ketika dia secara mengejutkan terpikat pada tanda satu jam, Inggris menjadi hidup.

 

 

Keinginan Ollie Watkins untuk berlari melampaui pertahanan justru menimbulkan masalah bagi Spanyol. Seandainya Southgate memulai Watkins, salah satu striker terbaik di dunia EPL dan yang kepahlawanannya melawan Belanda akan membuatnya menjadi starter di hampir semua tim nasional lainnya, mungkin Inggris bisa merayakannya pada Minggu malam.

Kesimpulan

Keputusan taktis dan pola pikir Inggris di final melawan Spanyol menyebabkan kejatuhan mereka. Meskipun tim telah menunjukkan harapan besar, kesalahan kritis ini menyoroti area yang perlu diperbaiki dalam menghadapi turnamen di masa depan. Masih ada harapan bahwa pelajaran dari kekalahan ini akan membuka jalan menuju kesuksesan di Piala Eropa berikutnya.

Share.
Leave A Reply